Dulu aku bisa dibilang anak yang manja dan dimanja sama orang tuaku. Bahkan teman-teman sekolahku tahu itu. Tapi setelah dipikir-pikir, orang semanja aku di masa lalu kok bisa bertahan sejauh ini di perantauan. Aku sampai bilang sama diriku sendiri, ternyata aku sekuat ini bisa terus bertahan,” tutur penyanyi yang juga membawakan lagu “Bukan Seleramu” itu.
Perjalanan hidupnya di perantauan pun ia tuangkan dalam sebuah karya berjudul “Untuk Perempuanku Di Cermin”, yang dinyanyikan bersama Fanny Soegi. Lagu ini menjadi single kedua dalam album keduanya, Nanti Malam Ku Pikir Lagi, yang telah dirilis pada Oktober 2024. Melalui lagu ini, Mitty ingin membagikan pengalaman dan perasaannya kepada para pendengar yang mungkin mengalami hal serupa.
“Dari banyaknya hal rumit yang aku hadapi, ternyata aku kuat dan masih bisa bertahan. Aku tulis lagu ini agar nantinya ketika aku merasa lelah, atau pun para perempuan (khususnya) yang mendengarkan lagu ini, bisa merasakan lelahnya tanpa harus pura-pura tidak merasakan lelah. Cape nggak apa-apa, mau nangis pun nggak apa-apa. Dan yang harus diingat adalah, aku dan kita semua ternyata bisa sehebat itu masih bisa bertahan dan ada untuk diri kita sendiri sampai hari ini,” papar Mitty.
video Lirik
Untuk lebih mengenalkan single ini sendiri, Mitty Zasia bersama Fanny Soegi merilis video lirik dan juga tayangan live session lagu “Untuk Perempuanku Di Cermin” di kanal Youtube Mitty Zasia, dan resmi dirilis pada Jumat (7/3/205).
“Untuk Perempuanku Di Cermin” versi live session sendiri direkam secara langsung di Studio Kuaetnika, studio yang ada di dalam komplek Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, salah satu pusat budaya bersejarah di Yogyakarta. Dalam live session untuk lagu ini, selain melibatkan Fanny Soegi, aku pun melibatkan beberapa nama musisi lain. Salah satunya adalah Ronie Udara. Dan dari sisi visual, aku pun berkolaborasi dengan Mas Bagus Kresnawan bersama teman-temannya di GAS!,” jelas Mitty.
Memilih Fanny Soegi
Mitty memaparkan, pemilihan Fanny Soegi sebagai kolaborator dalam lagu Untuk “Perempuan Di Cermin” ini sendiri didasari ketika ia mendengar hal-hal yang Fanny kisahkan dalam sebuah podcast bersama Soleh Solihun. Dari berbagai macam perasaan yang ia rasakan bersama lagunya tersebut, Mitty merasa bahwa lagu “Untuk Perempuan Di Cermin” harus ia bawakan bersama Fanny Soegi.
“Ketika aku menonton podcast tersebut, aku benar-benar merasa perasaan yang ada di dalam lagu ini harus dibawakan sama aku dan juga Fanny. Belum lagi, Fanny juga ternyata sama-sama merantau seperti aku,” pungkasnya.