Dosen Unair Sebut Farel Prayoga Jadi Fenomena Pergeseran Publik Nikmati Musik

Belakangan ini, nama Farel Prayoga menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat Indonesia. Penyanyi cilik asal Banyuwangi ini berhasil menarik perhatian publik melalui penampilannya yang energik dan bakat vokalnya yang luar biasa, meskipun usianya masih sangat muda. Seorang dosen dari Universitas Airlangga (Unair) menyebut bahwa keberhasilan Farel Prayoga merupakan sebuah fenomena yang menunjukkan adanya pergeseran dalam cara masyarakat menikmati musik dan hiburan di era digital saat ini.

Dosen dari Fakultas Humaniora dan Ilmu Budaya Unair tersebut menjelaskan bahwa fenomena Farel Prayoga mencerminkan perubahan paradigma dalam konsumsi hiburan. Dulu, masyarakat cenderung menikmati musik melalui media konvensional seperti radio dan televisi, yang dikendalikan oleh industri hiburan besar. Sekarang, dengan hadirnya platform digital dan media sosial, masyarakat lebih aktif mencari, mengikuti, dan berinteraksi langsung dengan artis favorit mereka. Fenomena ini menandai bahwa masyarakat tidak lagi pasif dalam menikmati musik, melainkan lebih aktif dan personal.

Farel Prayoga sendiri merupakan contoh nyata dari tren ini. Ia mendapatkan perhatian luas bukan hanya dari penampilannya di acara nasional, tetapi juga dari viral di media sosial dan platform streaming musik. Melalui kanal digital, bakatnya menyebar dengan cepat ke seluruh Indonesia bahkan ke mancanegara. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat saat ini lebih memilih konten yang autentik, dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan mampu menyentuh emosi mereka secara langsung.

Selain itu, dosen tersebut menambahkan bahwa keberhasilan Farel Prayoga juga menandai pergeseran dalam penilaian terhadap bakat dan kreativitas. Di era ini, siapa saja bisa menjadi terkenal tanpa harus melalui jalur industri musik formal, asalkan mampu memanfaatkan media sosial dan teknologi secara maksimal. Artis muda seperti Farel mampu membangun basis penggemar yang besar dan loyal dalam waktu singkat, berkat keberanian dan keaslian penampilannya. Fenomena ini menciptakan ekosistem musik yang lebih demokratis dan terbuka, di mana bakat alami dan karya asli bisa bersaing di panggung yang lebih luas.

Lebih jauh, dosen dari Unair ini menuturkan bahwa fenomena Farel Prayoga juga memberi dampak positif terhadap budaya musik lokal. Ia menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya untuk berani mengekspresikan bakat mereka di bidang seni dan musik. Mereka melihat bahwa dengan tekad, keberanian tampil di depan umum, dan dukungan dari media sosial, mimpi untuk dikenal dan sukses tidak lagi mustahil. Hal ini mendorong munculnya generasi baru yang lebih kreatif dan inovatif dalam berkarya di bidang seni budaya.

Secara keseluruhan, fenomena Farel Prayoga adalah cerminan dari perubahan besar dalam cara masyarakat menikmati dan menilai musik. Era digital memberi peluang besar bagi talenta muda untuk bersinar dan mempercepat penyebaran karya mereka. Masyarakat kini lebih aktif, kritis, dan personal dalam menikmati musik, sehingga tidak heran jika fenomena seperti Farel Prayoga mampu mengubah pola konsumsi hiburan secara signifikan. Ini adalah bukti bahwa budaya musik di Indonesia sedang mengalami pergeseran menuju era yang lebih terbuka, inklusif, dan dinamis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *