Dalam wawancara yang sama, Phil Collins mengaku bahwa meskipun ia masih memikirkan kemungkinan kembali ke studio, kondisinya membuatnya sulit untuk benar-benar melakukannya. Sejak tur perpisahan, ia tidak lagi merasa memiliki dorongan untuk menulis atau merekam lagu baru.
Meski begitu, Collins masih terlibat dalam proyek retrospektif. Ia dan para anggota classic lineup Genesis—termasuk Gabriel, Mike Rutherford, Tony Banks, dan Steve Hackett—baru saja berpartisipasi dalam wawancara untuk buku terbaru yang merayakan 50 tahun album The Lamb Lies Down on Broadway.
Album ini merupakan rekaman terakhir Genesis bersama Gabriel sebelum ia hengkang dan Collins menggantikannya sebagai vokalis utama.
Dalam wawancara, Collins mengenang masa-masa setelah Gabriel meninggalkan band 50 tahun lalu. “Saya benar-benar berpikir kami bisa terus berjalan sebagai grup instrumental,” katanya. “Tapi tentu saja, yang lain tidak berpikir begitu!”
Perpisahan yang Emosional
Genesis menjadi salah satu band langka yang justru semakin sukses setelah kehilangan vokalis utamanya. Collins menepis anggapan bahwa mereka secara sengaja beralih ke musik yang lebih komersial. “Orang sering mengatakan kami sengaja menjadi lebih pop. Sebenarnya tidak. Kami hanya tidak bisa menulis lagu hit sebelumnya,” ujarnya.
Perpisahan Genesis di O2 Arena juga menjadi momen yang penuh emosi. Collins, yang biasanya langsung meninggalkan venue setelah setiap pertunjukan, kali ini memilih untuk tinggal lebih lama.
“Kami semua minum dan makan kari bersama. Saat saya hendak pergi, Tony Banks memeluk saya, dan saya pikir dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Saya ingat berpikir betapa manisnya momen itu,” ungkapnya.
Ketika Banks ditanya mengenai reaksi Collins terhadap pelukan tersebut, ia tertawa. “Yah, saya ini anak sekolah Inggris yang kaku,” katanya. “Kami tidak biasa berpelukan. Beberapa tahun setelah dia keluar dari Genesis, Pete (Gabriel) bertemu saya dan mencoba memeluk, tapi itu lebih seperti pelukan menyamping, seolah dia tidak sepenuhnya yakin.”
Dikenang sebagai Salah Satu Musisi Terbesar
Meskipun ia tidak lagi bisa bermain drum seperti dulu, Collins tetap dikenang sebagai salah satu musisi terbesar dalam sejarah rock progresif dan pop.
Dalam sebuah dokumenter yang dirilis tahun lalu, Phil Collins: Drummer, ia mengungkapkan betapa sulitnya menerima kenyataan bahwa ia tidak bisa lagi memainkan alat musik yang telah menjadi bagian dari hidupnya.
“Saya sudah menghabiskan seluruh hidup saya bermain drum. Sekarang tiba-tiba saya tidak bisa lagi. Rasanya seperti kejutan besar… Jika suatu hari saya bangun dan bisa memegang stik drum lagi, saya pasti akan mencobanya. Tapi saat ini, saya merasa seperti sudah kehabisan ‘mil air’ saya,” katanya.
Album terakhir Collins adalah Going Back (2010), sebuah kumpulan lagu-lagu cover. Sementara itu, album terakhir yang berisi materi orisinalnya, Testify, dirilis pada 2002.